Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Merdeka (Unmer) Malang, menyelenggarakan International Guest Lecture (Kuliah Tamu Internasional), pada hari Senin, 24 Februari 2025, di Ruang Pertemuan FEB Unmer Malang. Kuliah tamu ini menghadirkan pembicara dari Singapura, yaitu Prof. Ben Charoenwong (Associate Professor of Finance, INSEAD). Acara ini dibuka secara langsung oleh Dekan FEB Unmer Malang, Dr. Retna Safriliana, SE., M.Si., Ak., CA, dengan didampingi Ketua Program Studi Manajemen, Roby Nur Akbar, S.AB., M.AB dan Sekretaris Program Studi Manajemen, Dr. Aditya Budi Krisnanto, STP., MBA., CPM (A). Hadir pula, para dosen Program Studi Manajemen, serta para mahasiswa, khususnya para pengurus Management Student Association (ManSA) dan mahasiswa International Class Program (ICP), sebagai peserta kuliah tamu ini. Kuliah tamu ini mengambil tema: “Wealth Management In The Digital Era: Opportunities and Challenges”. Prof. Ben sebagai pembicara, banyak melakukan penelitian yang berfokus pada regulasi keuangan, fintech, dan jaringan serta telah dipublikasikan di jurnal-jurnal seperti American Economic Review, Journal of Financial Economics, Science Advances, Review of Finance, dan Manufacturing and Service Operations Management. Ben juga merupakan salah satu pendiri Chicago Global, sebuah firma manajemen investasi kuantitatif, dan sebelumnya bekerja untuk Citadel Securities dan LEK Consulting.
Dekan FEB Unmer Malang, Dr. Retna Safriliana, SE., M.Si., Ak., CA, dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan kuliah tamu internasional ini, dengan harapan dapat menambah ilmu dan wawasan bagi para dosen dan mahasiswa. Sementara itu, Sekretaris Program Studi Manajemen, Dr. Aditya Budi Krisnanto, STP., MBA., CPM (A) mengatakan, bahwa kegiatan kuliah tamu ini diselenggarakan bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait manajemen keuangan dan juga untuk membangun jaringan internasional. Prof. Ben Charoenwong selaku pembicara, dalam pemaparannya mengatakan bahwa transformasi manajemen kekayaan dari era tradisional hingga era digital. Beliau, mengutarakan bagaimana teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), blockchain, dan mobile apps telah mengubah metode pengelolaan keuangan, memberikan akses yang lebih leluasa bagi investor, serta dapat meningkatkan efisiensi dalam pengambilan keputusan finansial. Prof. Ben juga menyatakan perubahan dari Wealth Management 1.0 hingga 3.0, dimana peran teknologi semakin signifikan dalam memberikan solusi investasi, berbasis data. Tantangan seperti asimetri informasi dan konflik kepentingan dalam industri keuangan juga menjadi sorotan dalam sesi ini. Namun, beliau juga mengingatkan kita semua, untuk tidak sepenuhnya percaya dengan AI, karena disamping memiliki kelebihan juga kelemahan, yang harus kita cermati. Acara selanjutnya dilanjutkan dengan dialog (tanya jawab) dan penandatangan kerjasama antara Program Studi Manajemen dan INSEAD (The Business School For The World) Singapura.